BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan kembar mempengaruhi
ibu dan janin, diantaranya adalah kebutuhan akan zat-zat ibu bertambah sehingga
dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya, pengaruh terhadap
janin yaitu usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada
kehamilan kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet,
yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi
premature akan tinggi. Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih
tinggi dari pada persalinan satu janin ( Tunggal ). Semakin banyak jumlah janin
yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang akan ditanggung ibu.
Pada umumnya, kehamilan dan
persalinan membawa resiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar,
tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian
khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin. Frekuensi
kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per 1000
persalinan untuk primipara frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000
untuk oktipara. Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi
kembar, walaupun pemindahan sifat herediter kadang-kadang berlangsung secara
paternal, tetapi biasanya hal itu terjadi secara maternal dan pada
umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik. (Ilmu Kebidanan, 2002)
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar
belakang di atas :
1. Apa definisi dari kehamilan ganda (Gemelli)?
2. Apa saja faktor-faktor predisposisi ?
3. Apa tanda dan gejala kehamilan ganda (Gemelli)?
4. Bagaimana patofisiologi kehamilan ganda?
5. Bagaimana klasifikasi kehamilan ganda ?
6. Bagaimana komplikasi kehamilan ganda (Gemelli)?
7. Bagaimana penatalaksanaan kehamilan ganda (Gamelli)?
8. Bagaimana diasnosa pada kehamilan ganda (Gemelli)?
1. Apa definisi dari kehamilan ganda (Gemelli)?
2. Apa saja faktor-faktor predisposisi ?
3. Apa tanda dan gejala kehamilan ganda (Gemelli)?
4. Bagaimana patofisiologi kehamilan ganda?
5. Bagaimana klasifikasi kehamilan ganda ?
6. Bagaimana komplikasi kehamilan ganda (Gemelli)?
7. Bagaimana penatalaksanaan kehamilan ganda (Gamelli)?
8. Bagaimana diasnosa pada kehamilan ganda (Gemelli)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas :
1.
Untuk
mengetahui definisi dari kehamilan ganda (Gemelli)
2.
Untuk
mengetahui faktor-faktor predisposisi.
3.
Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan ganda (Gemelli)
4.
Untuk mengetahui
bagaimana patofisiologi?
5.
Untuk mengetahui bagimana klasifikasi kehamilan ganda?
6.
Untuk mengetahui komplikasi kehamilan ganda (Gemelli)
7.
Untuk
mengetahui bagaimana penatalaksanaan kehamilan ganda (Gemelli)
8.
Untuk
mengetahui bagaimana diasnosa kehamilan
ganda (Gemelli)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Gemelli
Kehamilan
kembar atau gameli adalah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
ganda dapat mnghasilkan anak kembar dua, kembar tiga (triplet kembar), empat (quadruplet), kembar lima
(quintriplet), dan kembar enam (sextuplet), hamil kembar tentunya menjadi
keajaiban, butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan janinnya. Sejalan
dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa.
Mengandung bayi kembar merupakan berita besar bagi seorang ibu, kehamilan
kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu
bisamemiliki bayi kembar karena keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum
bisa dipastikan.
Hukum hellin menyatakan bahwa perbandingan antara
kehamilan ganda dan tunggal adalah 1 : 89, untuk triplet 1:892 ,
untuk kuadriplet 1: 893, dan seterusnya. Kehamilan tersebut
selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada
umumnya. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang nyata pada
kehamilan dengan janin ganda, oleh karena itu mempertimbangkan kehamilan kembar
sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan. Kehamilan
kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu oleh
karena itu, dalam menghadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan yang
lebih intensif.
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah
kehamilan dengan dua janin atau lebih ( Rustam Mochtar, 1998 ).
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan
dua janin. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap
bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kembar harus
dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif. (Manuba, 1998:265).
2.2
Faktor-faktor predisposisi
1.
Faktor ras
Frekuensi kelahiran janin multiple
memperlihatkan variasi yang nyata diantara berbagai ras yang berbeda.
Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi kelahiran ganda terjadi 1 diantara 100
kehamilan kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1
diantara 80 kehamilan.
Pada kawasan di Afrika, frekuensi terjadinya
kehamilan ganda sangat tinggi. Knox dan Morley (1960) dalam suatu survey pada
salah satu masyarakat pedesaan di Nigeria, mendapatkan bahwa kehamilan ganda
terjadi sekali pada setiap 20 kelahiran, kehamilan pada orang Timur atau Oriental
tidak begitu sering terjadi. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat
keragaman pada frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan
kehamilan ganda ini disebabkan oleh perbedaan tingkat Folikel Stimulating
Hormone yang akan mengakibatkan multiple ovulasi
2.
Faktor keturunan
Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh
lebih penting dari genotip ayah. White dan Wyshak (1964) dalam suatu penelitian
terhadap 4000 catatan mengenai jemaat gereja kristus orang-orang kudus hari
terakhir, menemukan bahwa para wanita yang dirinya sendiri dizigot dengan
frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai
suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116
kehamilan. Lebih lanjut, dalam analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak
kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar, tetapi hanya 1
dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu
sebabnya adalah multiple ovuasi yang diturunkan.
3.
Faktor umur dan paritas
Untuk peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun
atau paritas sampai dengan 7, frekuensi kehamilan ganda akan meningkat.
Kehamilan ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa
riwayat kelahiran anak sebleumnya, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia
diantara 35 sampai 40 tahun dengan 4 anak atau lebih. Di Swedia, Petterson dkk
(1976), memastikan peningkatan yang nyata pada angka kehamilan ganda yang
berkaitan dengan meningkatnya paritas. Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin
kembar adalah 1,3% dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,7%.
4.
Faktor nutrisi
Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan
kehamilan ganda berkaitan dengan status nutrisi yang direfleksikan dengan berat
badan ibu. Ibu yang lebih tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil
ganda sebesar 25-30% dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan
kecil. McGillivray (1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih
sering ditemui pada wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita
pendek dan bertubuh kecil.
5. Faktor
terapi infertilitas
Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus
chorionic gonadotropin atau chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda.
Insiden kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 16-40%, 75%
kehamilan dengan dua janin (Schenker & co-workers, 1981). Tuppin dkk (1993)
melaporkan dari Prancis, insiden persalinan gemelli dan triplet terjadi karena
induksi ovulasi dengan terapi human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko
untuk kehamilan ganda setelah ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada
saat bersamaan akan berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan
konsenterasi dan motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato dkk,1999).
Induksi ovulasi meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan monozigotik.
6. Faktor
assisted reproductive technology (ART)
Teknik ART didesain untuk meningkatkan
kemungkinan kehamilan, dan juga meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda.
Pasien pada kasus ini, pembuahan dilakukan melalui teknik fertilisasi in vitro
dengan melakukan seleksi terhadap ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan
dua dari empat embrio ditransfer kedalam uterus. Pada umumnya, sejumlah embrio
yang ditransfer kedalam uterus maka sejumlah itulah akan berisiko kembar dan
meningkatkan kehamilan ganda
2.3 Tanda Dan Gejala
1.
Keluhan kehamilan lebih sering terjadi dan lebih
berat
2.
Tanda-tanda yang sering terlihat :
a.
Ukuran uterus lebih besar dari kehamilan normal
b.
Distensi uterus berlebihan, sehingga melewati
batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus, usia kehamilan dan
makin banyaknya janin pada kehamilan kembar
c.
Kenaikan berat badan ibu berlebihan
d.
Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada
kehamilan kembar bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit
defisiensi lain
e.
Polihidramnion
f.
Palpasi yang meraba banyak bagian kecil janin
g.
Detak jantung janin dari 1 tempat dengan
perbedaan frekuensi sebesar >8 detik per menit
3.
Palpasi
Tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia kehamilan dan teraba dua
bagian yang keras, bulat, dan melenting pada janin, namun sangat sulit untuk
mengidentifikasikehamian kembar dengan palpasi, terutama apabila salah satu
kembar terletak di atas kembar lainnya, termasuk apabila obesitas atau adanya
hidramnion.
4. Auskultasi
Teridentifikasi dua jantung janin apabila frekuensi keduanya jelas
berbeda satu sama lain, serta denga frekuensi denyut jantung ibunya
5. Pemeriksaan
ultrasonografi
Dengan pemeriksaan USG yang cermat, kantung gestasional yang terpisah
pada kehamilan kembar dapat diidentifikasikan sejak dini.
6. Pemeriksaan
radiologi
Tampak rangka janin lebih dari satu, bahkan pemeriksaan ini dapat
membantu pada keadaan-keadan tertentu yang jarang (multipel ordo tinggi dan
salah satu janin dicurigai menderita displasi tulang ).
7. Pemeriksaan
biokomiawi
Jumlah gonodotropin korionik dalam plasma dan urine, secara rata-rata
lebih tinggi daripada yang dijumpai pada kehamilan tunggal.
2.4 Fatofisiologi
Pada kehamilan kembar distensi
uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan seringkali terjadi
putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246
hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ±
2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin
dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat
melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka
bayi tesebut adalah monozigotik.
Bila selaput amnion dipisahkan
oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering
dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin
berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan
setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki
bersama dapat.
Secara umum, derajat dari
perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan kembar dibanding
dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah
yang melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal. Perluasan
volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar,
dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau
hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.
Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit
pada kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang
menimbulkan” anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar haemoglobin. kehamilan
kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan.
Sebagaimana diperbandingkan
dengan kehamilan tunggal, cardiac output meningkat sebagai akibat dari
peningkatan denyut jantung serta peningkatan stroke volume. Ukuran uterus yang
lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi
selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10 L atau lebih dan
berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua monozygot, dapat terjadi
akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata sekali berlebihan,
yaitu hidramnion akut. Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup
besar serta pemindahan banyak visera abdominal selain juga paru dengan
peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari uterus yang sangat besar dapat
menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk.
Pada kehamilan kembar yang
dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat mengalami komplikasi
yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari uropati obstruktif. Kadar
kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera kembali ke normal
setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik
dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk
memungkinkan kehamilan Berbagai macam stress kehamilan serta
kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir
tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.
2.5 Klasifikasi
1. Kehamilan ganda monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum
yang dibuahi dan membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama.
Kehamilan ini juga disebut hamil kembar identik atau kembar homolog atau hamil
kembar uniovuler karena berasal dari satu ovum. Hamil ganda ini mempunyai ciri
jenis kelamin sama, wajah yang sama, sidik jari yang sama, kemungkinan salah
satunya kidal karena lokasi daerah motorik serebrinya berlawanan.
2.
Kehamilan
ganda dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari dua atau
lebih ovum yang telah dibuahi disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal.
Sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik dengan ciri jenis kehamilan
berbeda atau sama, mempunyai dua plasenta, dua amnion, dan dua korion. Pada
kembar dizigotik, telur mungkin tidak dibuahi pada waktu yang sama.
3.
Chimerism
Crimerism adalah
individu di mana sel-selnya berasal dari satu ovum yang dibuahi. Chimerism
darah paling sering diketahui saat penentuan golongan darah yaitu ditemukannya
sel-sel dengan dua golongan darah yang berbeda pada satu orang.
4.
Superfetasi
dan superfekundasi
Pada superfetasi,
terdapat interval selama satu atau lebih siklus ovulatorik di antara dua
fertilisasi. Superfetasi belum pernah dibuktikan terjadi pada manusia namun
dapat terjadi pada kuda betina. Superfekundasi mungkin terjadi di mana dua
telur dibuahi dalam jarak waktu yang pendek, tetapi tidak pada koitus yang sama.
2.6 Komplikasi
1.
Pada Ibu
a. Resiko
terjadinya abortus lebih meningkat.
b.
Angka kejadian sc meningkat.
c.
Anemia ibu
hamil karena kebutuhan nutrisi meningkat
d.
Frekuensi
terjadinya hipertensi kehamilan, preeklamsia, dan eklamsia meningkat.
e.
Perdarahan antepartum karena solution plasenta
meningkat.
f.
Perdarahan
postpartum karena atonia uteri meningkat akibat overdistensi uterus.
2. Pada Janin
a. Persalinan preterm (UK <37 minggu).
b. Hidramnion
c. Malpresentasi
d. Ketuban
pecah dini
e. Prolapsus
funikuli
f. Pertumbuhan janin terhambat
g. Kelainan kongenital
h. Morbiditas dan mortalitas perinatal meningkat
i.
Kembar siam
j.
Asfiksia
k. Interloking
l.
Retensi
janin kedua
2.7
Penatalaksanaan
Penyulit dari faktor anak : prolapsus tali pusat atau gawat
janin retensi anak kedua, sedangkan dari faktor ibu berupa inersia, kelelahan,
histeria, faktor teknis panggul tidak sesuai kriteria, serta kesenjangan ukuran
instumen dan bagian bayi.
Kondisi anak pertama
1. Jika
anak partama presentasi kepala dan tidak ditemui penyulit lainnya, upayakan
persalinan per vaginam
2. Jika
anak partama bukan presentasi kepala, tetapi tanpa penyulit lainnya, maka
observasi dan pantau secara ketat apabila akan diselesaikan per vaginam.
3. Jika
anak partama bukan prasentasi kepala dan disertai penyulit lainnya,
pertimbangkan untuk terminasi per abdominal.
Kondisi anak kedua
1.
Jika anak kedua presentasi kepala, lahrkan per
vaginam
2.
Jika anak kedua bukan presentasi kepala, jika
syarat memenuhi lakukan versi.
a.
Jika berhasil lanjutkan persalinan per vaginam
b.
Kalau gagal lanjutkan dengan persalinan sungsang
jika tidak ada kontraindikasi
c.
Bila terjadi prolaps tali pusat dan syarat
tindakan terpenuhi, lakukan terminasi per abdominal.
Seorang wanita
dengan kehamilan ganda mempunyai volume darah yang lebih besar dan mendapatkan
beban ekstra pada sistem kardiovaskuler, peregangan otot rahim yang menyebabkan
iskemia uteri yang dapat meningkatkan kemungkinan preeklampsia dan eklampsia.
Biasanya dokter menganjurkan ibu dengan kehamilan ganda agar beristirahat lebih
banyak, misalnya 2 jam pada sore hari, diharapkan dapat mengurangi resiko
hipertensi yang di induksi kehamilan dan persalinan preterm. Dengan janin yang
berat badannya relatif lebih rendah menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang
tinggi.
Keluhan pada
kehamilan ganda biasanya terasa sesak nafas, sering BAK, edema tungkai,
pembesaran pembuluh darah (varises). Untuk memperkecil kemungkinan penyulit ibu
dan janin, pada kehamilan ganda penanganan yang lebih intensif dengan melakukan
pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan laboratorium dasar dan
pengobatan intensif terhadap kekurangan nutrisi dan preparat Fe. Ibu yang
bekerja sebaiknya berhenti bekerja pada umur kehamilan 28 minggu , istirahat
yang cukup, coitus ditinggalkan pada 3 bulan terakhir.
2.8
Diasnosa
Diagnosis kehamilan kembar dspt
ditegakan jika ditemukan hal-hal seperti berikut:
1.
besarnya uterus melebihi lamanya amenorhoe
2.
uterus tumbuh lebih cepat dari pada pemeriksaan ulang
3.
penambahan berat badan ibu yang tidak disebabkan oleh
edema atau obesitas
4.
banyak bagian kecil yang teraba
5.
teraba tiga bagian besar janin
6.
teraba 2 balotemen
7.
terdengar 2 denyut jantung jyang letaknya berjauhan
dengan perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut per menit
8.
USG dapat mendiagnosa kahamilan kembar pada triwulan
pertama
9.
Rongtgen photo abdomen
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kehamilan ganda dapat didefinisikan sebagai suatu
kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan
ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila
satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang
sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal. Kehamilan kembar dapat
memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap ibu dan janin. Oleh karen itu,
dalam menghadapi kehamilan ganda harus dilakukan perawatan antenatal yang
intensif. Seorang wanita dengan kehamilan ganda mempunyai volume darah yang
lebih besar dan mendapatkan beban ekstra pada sistem kardiovaskuler, peregangan
otot rahim yang menyebabkan iskemia uteri yang dapat meningkatkan kemungkinan
preeklampsia dan eklampsia. Biasanya dokter menganjurkan ibu dengan kehamilan
ganda agar beristirahat lebih banyak, misalnya 2 jam pada sore hari, diharapkan
dapat mengurangi resiko hipertensi yang di induksi kehamilan dan persalinan
preterm. Dengan janin yang berat badannya relatif lebih rendah menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Keluhan pada kehamilan ganda biasanya
terasa sesak nafas, sering BAK, edema tungkai, pembesaran pembuluh darah
(varises). Untuk memperkecil kemungkinan penyulit ibu dan janin, pada kehamilan
ganda penanganan yang lebih intensif dengan melakukan pengawasan hamil lebih
sering, melakukan pemeriksaan laboratorium dasar dan pengobatan intensif
terhadap kekurangan nutrisi dan preparat Fe.
2.2
Saran
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran bagi
pembaca agar dalam pembuatan makalah kami selanjutnya akan lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah, ai
yeyeh, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan Ii
Persalinan. Jakarta: Trans Info Media.
Sulistyawati,
ari dan esti nugraheny. 2010. Asuhan
Kebidanan Pada Bersalin. Jakarta: Selemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar