Kamis, 14 Mei 2015

simulasi MKPB PPAM



BY : SISKA PURNAMASARI

 
Di daerah bengkulu merupakan daerah yang rawan terhadap bencana, khususnya gempa bumi. Ada seorang bidan yang sudah bergabung dengan bidan delima, beliau merupakan bidan yang mengayomi masyarakatnya. Pada beberapa bulan kemudian warga daerah bengkulu gempar mendengar berita akan terjadi gempa disertai tsunami. Bidan pun berupaya untuk membuat warga tenang dan membuat tim melalui pertemuan ibi.
Pagi hari di ruang pertemuan.....
Anggota Ibi 1        : yat, saya mendengar kalau daerah bengkulu akan terjadi bencana, apa benar yat.
Bidan yati              : iya bu, BMKG sudah menetapkan kalau daerah saya sudah di garis waspada.
Anggota ibi 2         : kenapa tidak membuat tim saja yat,
Bidan yati              : sebenarnaya saya mau membuatnya bu, tetapi saya binggung untuk memulai dari mana.
Anggota ibi 3         : kamu bicara sama kepala desa kemudian binta bantuan dia untuk bicara dengan camat biar membuat tim di rumah sakit mudah.
Bidan yati              : benar juga bu, tapi saya masih binggung.
Anggota ibi 1         : tanya sama ketua ibi saja.
Bidan yati              : iya ya,

Kemudian bidan yati bertanya kepada ketua ibi...
Bidan yati              : ibu, bagaimana cara membuat tim dalam pra bencana, sehingga saat bencana kita sudah siap dengan tim –tim.
Ketua ibi                : sebaiknya kamu membuat tim, seperti tim bidang data dan informasi, bidang pelayanan dan kespro, bidang logistik, bidang capacity building, bidang promosi,kemudian jangan lupa kamu sosialisai atau menyimulasikan jika terjadi bencana warga harus melewati jalur evakuasi yang sudah di persiapkan. Kemudian lakukan pendataan rumah – rumah yang ada ibu hamilnya.
Bidan yati              : bagaimana jika tim yang saya buat tidak sesuai dengan harapan.
Ketua ibi              : jika memang kamu sudah semaksimal mungkin membuat tim ternyata tidak sesuai maka saya sendiri yang akan membantu kamu membuat tim tersebut.
Bidan yati              : baik lah buk, saya akan membuat ti sesegera mungkin, dan terimakasih ibu sudah memberi saran kepada saya.
Ketua ibi                : iya , sama – sama yat.

Setelah bidan yati menghadiri rapat ibi, bidan yati kembali ke daerahnya dan melakukan sosialisasi. Keesokn harinya, bidan yati menemui bapak kepala desa untuk mengumplkan warga di karenakan akan mengadakan sosialisasi sekalipun pendataan pada warga yang dirumahnya terdapat ibu hamil. Dirumah kepala desa...
Bidan yati              : assalamualaikum..
Bu kades                : waalaikum salam..
                                 Eh,,bu bidan,,silahkan masuk bu..
Bidan yati              : iya terimakasih bu,
Bu kades                : ada apa ya bu,,
Bidan yati              : ini bu, pak kadesnya ada,,
Bu kades                : ada bu, sebentar saya panggilkan dulu ya bu...

Beberapa saat kemudian datanglah pak kades menemui bidan yati..
Pak kades               : ada apa bu bidan..
Bidan yati           : begini pak,,langsung saja ya pak,tujuan saya ke sini saya ingin minta tolong kepada bapak untuk mengumpulkan warga karena akan di adakan sosialisasi dan juga pendataan pada ibu hamil..
Pak kades               : memangnya sosialisasi apa bu..
Bidan yati              : sosialisasi tentang bencana pak, jadi kita nanti buat tim dan sekalian pendataan untuk ibu hamil agar nantinya saat terjadi bencan kita dapat mendahulukan para ibu hamil.
Pak kades               : iya bu, kalau begitu besok saya akan kumpukan warga di balai desa ya bu..
Bidan yati              : iya terimakasih pak, ats kerjasamanya..
Pak kades               : iya sama-sama bu..
Bidan yati              : kalau begitu saya permisi dulu pak..
Pak kades               : iya bu,,

Keesokan harinya bidan yati mengadakan simulasi di balai desa.
Bidan yati              : bapak ibu sekalian kita sedang dalam situasi bahaya, bisa di katakan dalam situasi waspada, tapi bapak ibu jangan khawatir dan panik.
Warga 1                 : bagaimana kami tidak panik bu, kebun kami, rumah kami semu bakal hancur bu.
Bidan yati              : tenag ibu – ibu sekalian, untuk menyambung hidup nanti kita akan buatkan kerajinan dan kita jual untuk memenuhi kebutuhan kita.
Warga 2                 : apa cukup bu bidan.
Bidan yati              : insyaallah, cukup ibu , bapak sekalian.
Warga 3                 : di mana kami semua harus mengungsi bu bidan.
Bidan yati              : mohon di perhatikan ya, jika nanti daerah ini sudah di kabrkan siaga bapak ibu sekalian harus mengungsi ke tempat pengugsian yang sudah kita siapkan. Nanti setelah acara ini kita pasang jalur efakuasi, dimana jalur ini adalah jalan yang akan membawa kita ke tempat pengugsian/ daerah yang aman.
Warga                    : apa saja yang harus kami persiapkan bu bidan.
Bidan yati              : jangan lupa membawa surat – surat penting, selimut,senter pakaian secukupnya dan pakaian dalam, dan makanan ringan atau cepat saji. Oya ibu – ibu, di sini para ibu hamil ada tidak.
Warga 4                 : saya bu bidan, ada apa bu bidan.
Bidan yati              : jaga kesehatan ya, saya akan melakukan pendataan pada rumah yang terdapat ibu hamilnya.
Pak RT                   : dengan saya saja bu bidan, kebetulan saya mempunyai data – datanya.
Bidan yati              : baiklah pak, terima kasi. Kalo begitu perwakilan kepala keluarga bisa ikut saya memasang tanda evakuasi di jalan.
Warga 5                 : bisa bu bidan, mari kita buat.

Kemudian bidan yati bersama pak RT dan kepala keluarga membuat tanda evakuasi, setelah membuat tanda itu selesai bidan yati pun kembali ke rumah dan istirahat keesokan harinya bidan yati membuat surat ajukan untuk membuat tim dalam menghadapi bencana. Bidan yati meminta bantuan camat untuk mengadakan rapat besar dan membuat tim (bidang data dan informasi), (bidang pelayanan dan kespro), (bidang logistik), (bidang capacity building), dan (bidang promosi). Di tempat rapat itu,,,,
Camat                    : bapak ibu pengurusa yang saya hormati, di sini ada bidan kami yang meminta bantuan kita semua untuk membuat tim dalam menghadapi bencanan.
Ketua RS               : tim sepertia apa yang di ingginkan bidan yati.
Bidan yati              : saya meminta bantuan untuk membuat tim (bidang data dan informasi), (bidang pelayanan dan kespro), (bidang logistik), (bidang capacity building), dan (bidang promosi).
 Ketua Ibi               : saya akan membantu kamu,
Kepala dinas          : karena anda sangan semangat saya akan jauh lebih semangat membuat tim kami, yang akan membantu kamu nanti.
Bidan yati                : terima kasih banyak, saya mengucapakan banyak terima kasih.
Camat                    : sudah sepatutnya kami membantu.

Kemudian rapat pun berlangsung lancar, dan bidan yati pun membuat tim (bidang data dan informasi), (bidang pelayanan dan kespro), (bidang logistik), (bidang capacity building), dan (bidang promosi). Satu bulan kemudian daerah bengkulu di katakan sudah siaga, dan tak lama kemudian guncangan terjadi sangat dasyat dan tak terduga para warga pun berbondong – bondong ke tempat pengungsian. Beberapa detik air pun surut dan banyak terdapat ikan di pantai ,para warga pun mengamilnya.
Pak RT                   :    TOKKKKKKK,, TOOOOOKKKKKK, TOOKK (membunyikan kentongan).
Warga 6                 : allah hu akbar,
Warga 7                 : lindungi kami ya allah.
Warga 8                 : pak ada ikan banyak di pantai.
Warga 6                 : benar kamu, masa ada gempa banyak ikan.
Warga 8                 : sumpah, aku tidak berbohong, ajak yang lain kita mengambil ikan untuk di bawa ke pengungsian.
Warga 7                 : jangan lah nanti bahaya.
Warga 8                 : tidak lah, q sudah pernah dulu.
Warga 6                 : baiklah, kalo begitu saya panggil yang lain
Warga 8                 : aku tunggu di pantai ya,
Warga 6                 : iya,,,,,

Kemudian salah satu warga memanggil warga yang hendak mengungsi, dan hampir semua warga pun ikut mengambil ikan. Dan saat mereka asik mengambil ikan tiba – tiba ombak besar datang, dan tak sempat melarikan diri warga pun hanyut terbawa hepasan ombak. Warga yang hidup pun mencari suami, istri dan anak – anaknya,
Warga 1                 : dimana anak ku,
Warga 2                 : suamiku di mana. Haruska saya hidup sendiri.
Warga 4                 : (menemukan suaminya yang tertimpa bahan bangunan) bapak, jangan mati pak.
Warga 5                 : alhamdulilah, anak ku masih selamat meski kamu tersangkut pohon. Ibu cari bantuan untuk menurunkan kamu.

Kemudian para tim yang sudah di buat sebulan yang lalu mengerjakan tugasnya sesuai dengan tupoksinya, sehingga para warga yang luka parah dan sedang bisa di selamatkan,dan di rujuk. Dan yang meninggal akhirnya di kuburkan masal di karenakan tempat tidak mencukupi dan korbanyang banyak.


MAKALAH MKPB
MEKANISME PPAM PADA GEMPA YANG MENIMBULKAN SUNAMI



DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 ( KELAS 2D)

Ratih Umbara                       Rosvina Silvia
Resti Elandia                         Silvia Angraini
Ria Rahmadani                    Siska Purnama.S  
Riche                                      Trimaya Deskat    
Rici Meirinda                        Weni Karlina
Rimawati Putry                    Wesi Herlianita.S
Risa Apriani                          Widia Oktadyani
Riski Wijayati                       Wiwik Purwati      
Yayuk Sugiarti                     Yunhie Suryani
Monalisa Tresia

Dosen Pengajar: Yetti Purnama, SST


POLITEKNIK KESEHATAN PROVINSI BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TA.2015/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar