Kamis, 14 Mei 2015

MAKALAH ASKEB PERSALINAN “BOUNDING ATTACHEMENT”



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan diluar uterus berlangsung baik. Bayi baru lahir juga membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik.
Asuhan ini diberikan dengan tujuan agar bidan dapat memberikan asuhan komprehensip kepada bayi baru lahir saat masih berada diruang rawat serta mengajarkan kepada orang tua dan memberi motivasi agar menjadi orang tua yang percaya diri. Setelah kelahiran, akan menjadi serangkaian perubahan tanda-tanda vital dan tampilan klinis jika bayi reaktif terhadap proses kelahiran.
Asuhan pada bayi sampai usia 6 minggu dikhususkan pada Bounding Attachment (Ikatan Kasih Sayang Orang Tua dan Bayi). Rutinitas untuk dilakukan Bounding Attachment harus lebih ditingkatkan. Bounding merupakan saat dimulainya interaksi emosi, sensori, fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir (Nelson, 1986), sedangkan attachment merupakan ikatan efektif yang terjalin diantara dua individu meliputi pencurahan perhatian, hubungan emosi dan fisik yang akrab (Nelson, 1986).
Dalam pemantauan tumbuh kembang neonatus bayi dan balita akan di lakukan pola pertumbuhan dan perkembangan. Pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di dirikan suatu yang akan mencapai tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan. Dari mulai masa prenatal, masa postnatal, masa neonatus, masa bayi sampai masa remaja. Dalam indikator pemantauan pertumbuhan neonatus, bayi dan anak balita dilakukan deteksi tumbuh kembang dengan berbagai cara pengukuran, salah satunya pengukuran antropometrik. Pengukuran ini merupakan bagian dari langkah-langkah manajemen tumbuh kembang anak. Sedangkan dalam indikator pemantauan perkembangan neonatus, bayi dan anak balita dilakukan deteksi  Denver Development Screening Test (DDST) dengan pelaksanaan pemeriksaan, penilaian tes prilaku serta penilaian tiap item.


1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas :
1.      Apa peran bidan pada bayi sehat ?
2.      Pengertian Bounding Attachment ?
3.      Tahapan Bounding Attachment ?
4.      Elemen – elemen Bounding Attachment ?
5.      Prinsip-prinsip dan upaya Bonding Attachment ?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas :
1.      Agar mengetahui apa saja peran bidan pada bayi sehat.
2.      Agar menhetahui pengertian bounding attachment.
3.      Agar mengetahui tahapan bounding attachment.
4.      Agar mengetahui tentang elemen – elemen bounding attachement.
5.      Agar mengetahui prinsip – prinsip dan upaya bounding attachment.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Peran Bidan Pada Bayi Sehat
Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dan penyesuaian baik untuk orangtua maupun bayi, oleh karena itu bidan harus dapat memfasilitasi proses tersebut. Peran bidan pada kehidupan bayi baru lahir satu bulan pertama dimulai sejak bayi meninggalkan ruang bersalin. Dalam praktiknya, asuhan dilakukan secara multidisipliner, yakni perawatan anak, perawat keluarga dan dokter spesialis anak. Bidan bertugas melanjutkan perawatan bagi ibu dan bayi dalam melewati 6 minggu pertama kelahiran.
1.      Pengawasan yang dilakukan terhadap bayi, antara lain sebagai berikut:
a.       Semua bayi baru lahir sebaiknya mendapatkan minimal dua kali pemeriksaan sebelum meninggalkan rumah bersalin atau rumah sakit, atau sebelum bidan pulang (jika lahir di rumah).
b.      Pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan screening berhubungan dengan kelahiran.
c.       Pemeriksaan kedua lebih komprehensif, termasuk usia dan riwayat kehamilan.
d.      Jika bayi baru lahir pulang dalam waktu 6-12 jam, bidan harus menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dalam 3-5 hari sesudah lahir.
e.       Jika bayi baru lahir tinggal di rumah sakit sampai 48 jam, kunjungan ulang dapat ditunda sampai usia bayi 10-14 hari.
2.      Tujuan kunjungan ulang bayi baru lahir, ialah:
a.       Mengidintefikasi gejala penyakit.
b.      Menawarkan tindakan screening metabolik.
c.       Memberikan KIE pada kepada orangtua.
d.      Hendaknya di poliklinik anak disediakan ruang tunggu khusus, agar bayi terlindung dari anak-anak yang sakit. Institusi pelayanan kesehatan harus mengusahakan orangtua bisa ikut masuk ruang periksa pada saaat anak menjalani pemeriksaan.
e.       Jika orangtua setuju, maka perlu dilakukan screening metabolik, apabila sebelumnya belum dilakukan, untuk mengetahui adanya hipotiroidsm kongenital dan kadar penilketonuria, serta penyakit metabolik.
f.       Bidan harus bisa menyiapkan spesimen darah yang dibutuhkan, biasanya diambil dari daerah tumit bayi.
g.      Pemeriksaan ini akan akurat jika dilakukan minimal 24 jam setelah bayi mendapat nutrisi.
h.      Bidan harus mempunyai perencanaan/planning untuk melakukan kunjungan bayi baru lahir, meliputi mengkaji ulang riwayat ibu, riwayat persalinan dan tindakan segera pada bayi.
i.        Bidan juga harus mengamati dan menanyakan pada orang tua dalam beradaptasi terhadap kelahiran bayi.
j.        Bidan harus mengkaji riwayat/masalah pada pemenuhan nutrisi bayi, perhatian, usaha menangis, BAB, BAK dan lain-lain.
k.      Pada saat melakukan kunjungan ulang, bidan juga harus melakukan pemeriksaan fisik, memberikan penyuluhan dan anticipatory guidance pada orangtua.
l.        Bidan harus membuat jadwal kunjungan dalam 6-8 minggu untuk imunisasi dan check-up serta harus melakukan pengkajian fisik kembali jika ditemukan kondisi emergensi  yang memerlukan perawatan dari dokter spesialis anak.

2.2    Pengertian Bounding Attachment
Kelahiran adalah sebuah moment yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu dan bayinya. Saat bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan bagi seorang ibu karena ibu dapat melihat, memegang dan memberikan asi pada bayinya untuk pertama kali. Masa tenang ddiperoleh ibu setelah melahirkan pada saat itu merasa rileks. Masa tenang ini memberikan peluang ideal untuk memulai pembentukan ikatan batin. Seorang bayi baru lahir telah mempunyai banyak kemampuan, yakni bayi dapat mencium, merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitif terhadap suh dan sentuhan. Selama satu jam pertama setelah lahir bayi sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia barunya.
Jika tidak ada komplikasi yang serius, setelah lahir bayi dapat langsung diletakkan diatas perut ibu, kontak segera ini akan sangat bermanfaat bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat. Ikatan antara ibu dan bayiny telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua pada anak dapat terjadi.
Bounding adalah  ikatan antara ibu dan bayi dalam  masa awal neonatus, sedangkan attachment adalah sentuhan. Bounding Attachment adalah istilah dalam kebidanan atau sikologi kebidanan yang artinya ikatan antara ibu dan bayi dalam bentuk kasih sayang dan belaian. Bounding Attachment dapat dimulai pada saat persalinan memasuki kala IV, dengan cara diadakan kontak antara ibu, ayah, anak yang berada dalam ikatan kasih.
Pengertian Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Sedangkan Attchment adalah Proses agar tetap terjalin keterikatan batin antara individu, meliputi pencurahan perhatian dan adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.
Jadi dapat disimpulkan Bounding Attchment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dgn post partum.

Pengertian bounding attachment menurut beberapa ahli,antara lain:
a.       Klausa dan kennel ( 1983): interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera setelah lahir.
b.      Nelson ( 1986): bounding adalah dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir, sedangkan attachment adalah ikatan yang terjalin diantara individu yang meliputi pencurahan perhatian, yaitu hubungan emosi dan fisik yang akrab.
c.       Bennet dan Brown (1999): bounding adalah terjadinya hubungan orang tua dan bayi sejak awal kehidupan,sedangkan attachment adalah pencurahan kasih saying di antara individu.
d.      Brozelton ( dalam Bobak,1995): permulaan saling mengikat antara orang-orang seperti antara orang-orang  seperti antara orang tua dan anak pada pertemuan pertama.
e.       Parmi ( 2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling merespon  antara  orang tua dan bayi lahir.
f.       Perry ( 2002): bounding adalah proses pembentukan attachment atau membangun ikatan , sedangkan attachment  adalah suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
g.      Subroto ( cit Lestari, 2002):sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.

Manfaat dilakukannya Bounding Attachment yaitu:
1.      Bayi merasa dicintai dan diperhatikan
2.      Bayi merasa aman karena mendapat dekapan dari ibunya
3.      Merupakan awal dalam menciptakan dasar-dasar pribadi yang positif.
Contoh : Perasaan besar hati dan sikap positif terhadap orang lain.

2.3    Tahap Bonding Attachment
Berikut ini tahap-tahap terjadinya ikatan batin ( Bonding Attachment ) antara orang tua dan bayi :
1.      Perkenalan (aquaintance)
Dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya
2.      Bonding (Keterikatan )
3.      Attachment
Perasaan sayang yang mengikat antara individu dengan individu lain.

2.4    Elemen-Elemen Bonding Attachment
1.      Sentuhan
Sentuhan, atau indra peraba, dipakai secara intensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni mengasuh memulai eksplorasi jari tangan kebagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.
2.      Kontak Mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan mengguakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata merekan merasa lebih dekat dengan bayinya.
3.      Suara
Saling mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang, sedangkan bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara dan nada tinggi.
4.      Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap aroma atau bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik. Sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.
5.      Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Bayi menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif pada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.

6.      Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru ahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal ( Bioritme ). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu aat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
7.      Kontak Dini
Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua dan anak. Namun menurut Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiogis yang dapat diperoleh dari kontak dini, diantaranya adalah kadar oksitosin dan prolaktin meningkat, reflek menghisap dilakukan lebih dini, pembentukan kekebalan aktif dimulai, serta mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak.
Body warmth (kehangatan tubuh), waktu pemberian kasih sayang dan stimulasi hormonal adalah elemen lain dalam pelaksanaan bonding attachment.
8.      Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
9.      Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
10.  Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.

2.5    Prinsip-prinsip dan Upaya Bonding Attachment
Prinsip penting dan upaya untuk meningkatkan terjalannya bonding attachment antara orangtua dan bayi, adalah dilaksanakan sejak menit pertama jam pertama, adanya sentuhan orangtua pertama kali terhadap bayi, adanya ikatan yang baik yang sistematis, kedua orangtua terkibat dalam proses persalinan, adanya persiapan perawatan bayi setelah lahir sebelumnya, adaptasi, kontak sedini mungkin sehingga dapat memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman, fasilitas untuk kontak lebih lama, penekanan pada hal-hal positif, keberadaan bidan atau perawat maternitas khusus, melibatkan anggota keluarga lainnya serta informasi bertahap mengenai bonding attachment.
Dampak positif yang dapat diperoleh dari bonding attachment untuk bayi, diantaranya adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, sehingga menimbulkan rasa percaya dan sosial. Bayi juga akan lebih merasa amandan berani mengadakan eksplorasi lingkungan barunya.
Ada beberapa hal yang dapat menghambat terciptanya bonding attachment antara orangtua dan bayi.beberapa hambatan dalam pelaksanaan bonding attachment adalah kurangnya suport sistem, ibu dengan risiko kesehatan, bayi dengan risiko kesehatan, serta kehadiran bayi yang tidak diinginkan. Apabila bonding attachment antara orangtua dan bayi mengalami hambatan, akan mengakibatkan perkembangan tingkah laku anak juga terhambat. Gejala adanya perkembangan tingkah laku anak yang terhambat, adalah tingkah laku streotype, sosial abnormal, kemunduran motorik, kognitif, verbal, serta anak bersikap apatis.











BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Bounding attachement sangat penting terhadap kelangsungan bayi. Pengertian Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Sedangkan Attchment adalah Proses agar tetap terjalin keterikatan batin antara individu, meliputi pencurahan perhatian dan adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab. Jadi dapat disimpulkan Bounding Attchment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dgn post partum.
Manfaat dilakukannya Bounding Attachment yaitu: Bayi merasa dicintai dan diperhatikan, Bayi merasa aman karena mendapat dekapan dari ibunya, Merupakan awal dalam menciptakan dasar-dasar pribadi yang positif.
Berikut ini tahap-tahap terjadinya ikatan batin ( Bonding Attachment ) antara orang tua dan bayi : Perkenalan (aquaintance) Dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya, Bonding (Keterikatan ), Attachment Perasaan sayang yang mengikat antara individu dengan individu lain.
3.2    Saran
Demikianlah pembahasan materi dari kami, kami menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami  mengharap saran dari pembaca supaya kiranya kami dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar