BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami
sejumlah adaptasi psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
masa transisi kehidupannya ke kehidupan diluar uterus berlangsung baik. Bayi
baru lahir juga membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya
menjalani masa transisi dengan baik.
Asuhan ini diberikan dengan tujuan agar bidan dapat
memberikan asuhan komprehensip kepada bayi baru lahir saat masih berada diruang
rawat serta mengajarkan kepada orang tua dan memberi motivasi agar menjadi
orang tua yang percaya diri. Setelah kelahiran, akan menjadi serangkaian
perubahan tanda-tanda vital dan tampilan klinis jika bayi reaktif terhadap
proses kelahiran.
Asuhan pada bayi sampai usia 6 minggu dikhususkan pada
Bounding Attachment (Ikatan Kasih Sayang Orang Tua dan Bayi). Rutinitas untuk
dilakukan Bounding Attachment harus lebih ditingkatkan. Bounding merupakan saat
dimulainya interaksi emosi, sensori, fisik antara orang tua dan bayi segera setelah
lahir (Nelson, 1986), sedangkan attachment merupakan ikatan efektif yang
terjalin diantara dua individu meliputi pencurahan perhatian, hubungan emosi
dan fisik yang akrab (Nelson, 1986).
Dalam pemantauan tumbuh kembang neonatus bayi dan
balita akan di lakukan pola pertumbuhan dan perkembangan. Pada faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di dirikan suatu yang akan
mencapai tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan. Dari mulai masa prenatal,
masa postnatal, masa neonatus, masa bayi sampai masa remaja. Dalam indikator
pemantauan pertumbuhan neonatus, bayi dan anak balita dilakukan deteksi tumbuh
kembang dengan berbagai cara pengukuran, salah satunya pengukuran
antropometrik. Pengukuran ini merupakan bagian dari langkah-langkah manajemen
tumbuh kembang anak. Sedangkan dalam indikator pemantauan perkembangan
neonatus, bayi dan anak balita dilakukan deteksi Denver Development Screening Test (DDST)
dengan pelaksanaan pemeriksaan, penilaian tes prilaku serta penilaian tiap
item.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas :
1. Apa
peran bidan pada bayi sehat ?
2. Pengertian
Bounding Attachment ?
3. Tahapan
Bounding Attachment ?
4. Elemen
– elemen Bounding Attachment ?
5. Prinsip-prinsip
dan upaya Bonding Attachment ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas :
1. Agar
mengetahui apa saja peran bidan pada bayi sehat.
2. Agar
menhetahui pengertian bounding attachment.
3. Agar
mengetahui tahapan bounding attachment.
4. Agar
mengetahui tentang elemen – elemen bounding attachement.
5. Agar
mengetahui prinsip – prinsip dan upaya bounding attachment.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Bidan Pada Bayi Sehat
Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dan penyesuaian baik
untuk orangtua maupun bayi, oleh karena itu bidan harus dapat memfasilitasi
proses tersebut. Peran bidan pada kehidupan bayi baru lahir satu bulan pertama
dimulai sejak bayi meninggalkan ruang bersalin. Dalam praktiknya, asuhan
dilakukan secara multidisipliner, yakni perawatan anak, perawat keluarga dan dokter
spesialis anak. Bidan bertugas melanjutkan perawatan bagi ibu dan bayi dalam
melewati 6 minggu pertama kelahiran.
1.
Pengawasan yang dilakukan terhadap bayi, antara lain
sebagai berikut:
a.
Semua bayi baru lahir sebaiknya mendapatkan minimal
dua kali pemeriksaan sebelum meninggalkan rumah bersalin atau rumah sakit, atau
sebelum bidan pulang (jika lahir di rumah).
b.
Pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan screening
berhubungan dengan kelahiran.
c.
Pemeriksaan kedua lebih komprehensif, termasuk usia
dan riwayat kehamilan.
d.
Jika bayi baru lahir pulang dalam waktu 6-12 jam,
bidan harus menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dalam 3-5 hari
sesudah lahir.
e.
Jika bayi baru lahir tinggal di rumah sakit sampai 48
jam, kunjungan ulang dapat ditunda sampai usia bayi 10-14 hari.
2.
Tujuan kunjungan ulang bayi baru lahir, ialah:
a.
Mengidintefikasi gejala penyakit.
b.
Menawarkan tindakan screening metabolik.
c.
Memberikan KIE pada kepada orangtua.
d.
Hendaknya di poliklinik anak disediakan ruang tunggu
khusus, agar bayi terlindung dari anak-anak yang sakit. Institusi pelayanan
kesehatan harus mengusahakan orangtua bisa ikut masuk ruang periksa pada saaat
anak menjalani pemeriksaan.
e.
Jika orangtua setuju, maka perlu dilakukan screening
metabolik, apabila sebelumnya belum dilakukan, untuk mengetahui adanya
hipotiroidsm kongenital dan kadar penilketonuria, serta penyakit metabolik.
f.
Bidan harus bisa menyiapkan spesimen darah yang
dibutuhkan, biasanya diambil dari daerah tumit bayi.
g.
Pemeriksaan ini akan akurat jika dilakukan minimal 24
jam setelah bayi mendapat nutrisi.
h.
Bidan harus mempunyai perencanaan/planning untuk
melakukan kunjungan bayi baru lahir, meliputi mengkaji ulang riwayat ibu,
riwayat persalinan dan tindakan segera pada bayi.
i.
Bidan juga harus mengamati dan menanyakan pada orang
tua dalam beradaptasi terhadap kelahiran bayi.
j.
Bidan harus mengkaji riwayat/masalah pada pemenuhan
nutrisi bayi, perhatian, usaha menangis, BAB, BAK dan lain-lain.
k.
Pada saat melakukan kunjungan ulang, bidan juga harus
melakukan pemeriksaan fisik, memberikan penyuluhan dan anticipatory guidance
pada orangtua.
l.
Bidan harus membuat jadwal kunjungan dalam 6-8 minggu
untuk imunisasi dan check-up serta harus melakukan pengkajian fisik kembali
jika ditemukan kondisi emergensi yang
memerlukan perawatan dari dokter spesialis anak.
2.2 Pengertian Bounding Attachment
Kelahiran adalah sebuah moment yang dapat membentuk
suatu ikatan antara ibu dan bayinya. Saat bayi dilahirkan adalah saat yang
sangat menakjubkan bagi seorang ibu karena ibu dapat melihat, memegang dan memberikan
asi pada bayinya untuk pertama kali. Masa tenang ddiperoleh ibu setelah
melahirkan pada saat itu merasa rileks. Masa tenang ini memberikan peluang
ideal untuk memulai pembentukan ikatan batin. Seorang bayi baru lahir telah
mempunyai banyak kemampuan, yakni bayi dapat mencium, merasa, mendengar dan
melihat. Kulit mereka sangat sensitif terhadap suh dan sentuhan. Selama satu
jam pertama setelah lahir bayi sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia
barunya.
Jika tidak ada komplikasi yang serius, setelah lahir
bayi dapat langsung diletakkan diatas perut ibu, kontak segera ini akan sangat
bermanfaat bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu
bayi tetap hangat. Ikatan antara ibu dan bayiny telah terjadi sejak masa
kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai
tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara
menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang
baik dari orang tua pada anak dapat terjadi.
Bounding adalah
ikatan antara ibu dan bayi dalam
masa awal neonatus, sedangkan attachment adalah sentuhan. Bounding
Attachment adalah istilah dalam kebidanan atau sikologi kebidanan yang artinya
ikatan antara ibu dan bayi dalam bentuk kasih sayang dan belaian. Bounding
Attachment dapat dimulai pada saat persalinan memasuki kala IV, dengan cara
diadakan kontak antara ibu, ayah, anak yang berada dalam ikatan kasih.
Pengertian Bounding adalah suatu langkah untuk
mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya segera setelah
lahir. Sedangkan Attchment adalah Proses agar tetap terjalin keterikatan batin
antara individu, meliputi pencurahan perhatian dan adanya hubungan emosi dan
fisik yang akrab.
Jadi dapat disimpulkan Bounding Attchment adalah
kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan,
dimulai pada kala III sampai dgn post partum.
Pengertian bounding
attachment menurut beberapa ahli,antara lain:
a.
Klausa dan kennel ( 1983): interaksi orang tua dan
bayi secara nyata, baik fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan
jam pertama segera setelah lahir.
b.
Nelson ( 1986): bounding adalah
dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara orang tua dan bayi segera
setelah lahir, sedangkan attachment adalah ikatan yang
terjalin diantara individu yang meliputi pencurahan perhatian, yaitu hubungan
emosi dan fisik yang akrab.
c.
Bennet dan Brown (1999): bounding adalah
terjadinya hubungan orang tua dan bayi sejak awal kehidupan,sedangkan
attachment adalah pencurahan kasih saying di antara individu.
d.
Brozelton ( dalam Bobak,1995): permulaan saling
mengikat antara orang-orang seperti antara orang-orang seperti
antara orang tua dan anak pada pertemuan pertama.
e.
Parmi ( 2000): suatu usaha untuk memberikan kasih
sayang dan suatu proses yang saling merespon antara orang
tua dan bayi lahir.
f.
Perry ( 2002): bounding adalah proses
pembentukan attachment atau membangun ikatan , sedangkan
attachment adalah suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan
kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
g.
Subroto ( cit Lestari, 2002):sebuah peningkatan
hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.
Manfaat
dilakukannya Bounding Attachment yaitu:
1.
Bayi merasa dicintai dan diperhatikan
2.
Bayi merasa aman karena mendapat dekapan dari ibunya
3.
Merupakan awal dalam menciptakan dasar-dasar pribadi
yang positif.
Contoh : Perasaan besar hati dan sikap positif
terhadap orang lain.
2.3 Tahap Bonding Attachment
Berikut ini tahap-tahap terjadinya ikatan batin (
Bonding Attachment ) antara orang tua dan bayi :
1.
Perkenalan (aquaintance)
Dengan
melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah
mengenal bayinya
2.
Bonding (Keterikatan )
3.
Attachment
Perasaan sayang yang mengikat antara individu dengan
individu lain.
2.4 Elemen-Elemen Bonding Attachment
1.
Sentuhan
Sentuhan, atau indra peraba, dipakai secara intensif
oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru
lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian
telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni mengasuh memulai
eksplorasi jari tangan kebagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian
pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya
memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif
segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan
ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan
oleh semua manusia.
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother
bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat
mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh
ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang
merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian
hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan
ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat
psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya
sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan
keluarga.
2.
Kontak Mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional
mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan mengguakan lebih banyak
waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak
mata merekan merasa lebih dekat dengan bayinya.
3.
Suara
Saling mendengar dan meresponi suara antara orang tua
dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan
tegang, sedangkan bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah orang tua
mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara dan nada tinggi.
4.
Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi
ialah respon terhadap aroma atau bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap
anak memiliki aroma yang unik. Sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk
membedakan aroma susu ibunya.
5.
Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur
pembicaraan orang dewasa. Bayi menggoyangkan tangan, mengangkat kepala,
menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti suara orang
tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi
memberi umpan balik positif pada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi
efektif yang positif.
6.
Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru ahir dapat dikatakan
senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir
ialah membentuk ritme personal ( Bioritme ). Orang tua dapat membantu proses ini
dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu aat
bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan
interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
7.
Kontak Dini
Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang
menunjukan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk
hubungan orang tua dan anak. Namun menurut Kennel (1982), ada beberapa
keuntungan fisiogis yang dapat diperoleh dari kontak dini, diantaranya adalah
kadar oksitosin dan prolaktin meningkat, reflek menghisap dilakukan lebih dini,
pembentukan kekebalan aktif dimulai, serta mempercepat proses ikatan antara
orang tua dan anak.
Body warmth (kehangatan tubuh), waktu pemberian kasih
sayang dan stimulasi hormonal adalah elemen lain dalam pelaksanaan bonding
attachment.
8.
Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam
kehidupannya tentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua
yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif
dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
9.
Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk
merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam merawat
anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada
kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat
bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
10. Dukungan
sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan
merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya
dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat / dorongan
positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada
bayinya.
2.5 Prinsip-prinsip dan Upaya Bonding Attachment
Prinsip
penting dan upaya untuk meningkatkan terjalannya bonding attachment antara
orangtua dan bayi, adalah dilaksanakan sejak menit pertama jam pertama, adanya
sentuhan orangtua pertama kali terhadap bayi, adanya ikatan yang baik yang
sistematis, kedua orangtua terkibat dalam proses persalinan, adanya persiapan
perawatan bayi setelah lahir sebelumnya, adaptasi, kontak sedini mungkin
sehingga dapat memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta
memberi rasa nyaman, fasilitas untuk kontak lebih lama, penekanan pada hal-hal
positif, keberadaan bidan atau perawat maternitas khusus, melibatkan anggota
keluarga lainnya serta informasi bertahap mengenai bonding attachment.
Dampak
positif yang dapat diperoleh dari bonding attachment untuk bayi, diantaranya
adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, sehingga menimbulkan rasa percaya
dan sosial. Bayi juga akan lebih merasa amandan berani mengadakan eksplorasi
lingkungan barunya.
Ada
beberapa hal yang dapat menghambat terciptanya bonding attachment antara
orangtua dan bayi.beberapa hambatan dalam pelaksanaan bonding attachment adalah
kurangnya suport sistem, ibu dengan risiko kesehatan, bayi dengan risiko
kesehatan, serta kehadiran bayi yang tidak diinginkan. Apabila bonding
attachment antara orangtua dan bayi mengalami hambatan, akan mengakibatkan
perkembangan tingkah laku anak juga terhambat. Gejala adanya perkembangan
tingkah laku anak yang terhambat, adalah tingkah laku streotype, sosial abnormal,
kemunduran motorik, kognitif, verbal, serta anak bersikap apatis.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bounding attachement sangat penting terhadap
kelangsungan bayi. Pengertian Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan
perasaan kasih sayang oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Sedangkan
Attchment adalah Proses agar tetap terjalin keterikatan batin antara individu,
meliputi pencurahan perhatian dan adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab. Jadi dapat disimpulkan Bounding Attchment
adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses
persalinan, dimulai pada kala III sampai dgn post partum.
Manfaat dilakukannya Bounding Attachment yaitu: Bayi
merasa dicintai dan diperhatikan, Bayi merasa aman karena mendapat dekapan dari
ibunya, Merupakan awal dalam menciptakan dasar-dasar pribadi yang positif.
Berikut ini tahap-tahap terjadinya ikatan batin (
Bonding Attachment ) antara orang tua dan bayi : Perkenalan (aquaintance) Dengan
melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah
mengenal bayinya, Bonding
(Keterikatan ), Attachment Perasaan sayang yang mengikat antara
individu dengan individu lain.
3.2 Saran
Demikianlah pembahasan materi
dari kami, kami menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharap saran dari pembaca supaya kiranya
kami dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar